🪅 Cara Membuat Grafik Di Spss

KlikGraphs pada toolbar menu Legacy Dialogs Bar simple values of individual cases Define seperti pada gambar dibawah ini Pada Bars
Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS Uji linearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis korelasi dan analisis regresi linear model regresi. Sebuah model regresi dikatakan baik atau memenuhi persyaratan apabila ada hubungan yang linear antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Linearitas dimaknai sebagai hubungan antar variabel seperti garis lurus atau membentuk pola garis linear. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan yang linear antar variabel ini dapat dilakukan dengan teknik grafik scatter-plot. Hubungan linear antara variabel independent dengan variabel dependent dapat bersifat positif atau negatif. Hubungan positif disebut juga dengan hubungan searah. Hubungan positif antar variabel bermakna bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent juga akan mengalami peningkatan. Sementara, hubungan negatif disebut dengan hubungan tidak searah. Hubungan negatif antar variabel memiliki arti bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent akan mengalami penurunan. Atau sebaliknya jika variabel independent mengalami penurunan maka variabel dependent akan mengalami peningkatan. Adapun contoh grafik scatter plot yang menunjukkan arah hubungan linear yang bersifat positif dan negatif antara variabel independent dengan variabel dependent dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Positif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini dapat bermakna bahwa jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar akan meningkat pula. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Negatif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan negatif antara variabel Stres Kerja X dengan variabel Kinerja Pegawai Y. Hubungan negatif ini berarti bahwa jika Stres Kerja mengalami peningkatan maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan dan sebaliknya. Dasar Pengambilan Keputusan Uji Linearitas Grafik Scatter Plot Menurut Singgih Santoso 2014 355, asumsi atau persyaratan linearitas dalam model regresi dikatakan sudah terpenuhi jika terdapat pola yang jelas dari ploting data untuk menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Sementara jika ploting data tidak membentuk pola yang jelas, maka asumsi linearitas tidak terpenuhi. Contoh Soal Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dalam Penelitian Ada sebuah penelitian berjudul “Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Juwiring tahun 2019”. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel minat belajar X berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar Y. Adapun data variabel minat belajar X di peroleh dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa atau responden. Sementara data variabel prestasi belajar Y diperoleh dari skor rata-rata nilai raport siswa pada semester 1. Adapun data tabulasi penelitian untuk kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. [Download data excel, input-output SPSS untuk latihan] Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal artikel ini, bahwa syarat atau asumsi penggunaan analisis regresi linear sederhana untuk pengujian hipotesis salah satunya adalah terdapat hubungan yang linear antara variabel minat belajar X dengan variabel prestasi belajar Y. Adapun proses atau langkah-langkah uji linearitas menggunakan grafik scatter plot dengan SPSS adalah sebagai berikut. Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS 1. Buka program SPSS dalam praktek kali ini saya menggunakan SPSS versi 21 lalu klik Variable View. Selanjutnya pada baris pertama kolom Name tuliskan “Minat”. Pada bagian Label tuliskan “Minat Belajar X”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Berikutnya pada baris kedua kolom Name tuliskan “Prestasi”. Pada bagian Label tuliskan “Prestasi Belajar Y”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Untuk properti lainnya biarkan tetap default. Tampak di layar. 2. Langkah selanjutnya klik Data View. Maka di layar tampak ada dua variabel dengan nama Minat dan Prestasi. Kemudian masukan data variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar ke SPSS dengan cara entri satu persatu nilai atau skor perolehan masing-masing siswa atau dengan bisa cara copy paste dari tabulasi data yang terdapat dalam file excel. Tampak di layar. 3. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS, langkah selanjutnya klik menu Graphs – Legacy Dialogs – Scatter/Dot… 4. Maka muncul kotak dialog “Scatter/Dot”. Selanjutnya pilih Simple Scatter lalu klik Define. Tampak di layar. 5. Maka muncul kotak dialog “Simple Scatter”. Selanjutnya masukkan variabel Minat Belajar X ke kolom X Axis. Berikutnya masukkan variabel Prestasi Belajar Y ke kolom Y Axis. Tampak di layar. 6. Lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka muncul output SPSS dengan judul “Graph”. Selanjutnya kita tinggal menginterpretasikan makna dari output tersebut. Interpretasi Output Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dengan SPSS Berdasarkan output “Grafik Scatter Plot” di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini berarti jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar siswa akan meningkat pula. Karena terdapat hubungan yang linear antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y maka salah satu asumsi atau persyaratan untuk model regresi dalam penelitian di ini sudah terpenuhi. Informasi Tambahan kelemahan penggunaan grafik scatter plot untuk mendeteksi hubungan linear antar variabel terletak pada subjektifitas penafsiran dari hasil atau grafik yang ada. Bisa saja sebuah grafik scatter plot sebenarnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang linear, akan tetapi peneliti tetap beranggapan bahwa grafik scatter plot menunjukkan adanya hubungan yang linear. Oleh karena itu diperlukan alternatif uji lain untuk mendeteksi pola hubungan antar variabel tersebut apakah memang linear atau tidak linear. Salah satu caranya yang paling akurat untuk mendeteksi linearitas antar variabel adalah menggunakan uji signifikansi sig. deviation from linearity. Adapun langkah-langkah uji tersebut dapat di simak pada panduan berikut Cara Uji Linearitas Statistik nilai Sig. Deviation from Linearity dengan SPSS Demikian pembahasan kita pada kesempatan kali ini mengenai cara melakukan uji linearitas menggunakan grafik scatter-plot pada model regresi linear sederhana dengan program SPSS. Selanjutnya, jika ada pertanyaan terkait materi di atas jangan sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah ini. Terimakasih atas perhatiannya, selamat bekerja semoga sukses dan lancar untuk tugas akhir anda. [Kata Kunci Pencarian Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Gambar Grafik Scatter-Plot berserta Interpretasi atau Penjelasan Output SPSS, Uji Asumsi Linearitas pada Model Regresi Linear Menggunakan Teknik Grafik Scatter Plot dengan Program SPSS versi 21] – [Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta PT Elex Media Komputindo] VIDEO Uji Linearitas Scatter-Plot dengan SPSS Serta Interpretasi TransformasiData merupakan suatu proses untuk merubah bentuk data sehingga data siap untuk dianalisis. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merubah bentuk data namun yang paling sering digunakan antara lain adalah COMPUTE dan RECODE. COMPUTE : penggunaan fungsi matematik dan algoritma. Misalnya penjumlahan skor pengetahuan, skor Selain Anda dapat membuat grafik melalui Legacy Dialog SPSS, Anda dapat juga membangun grafik melalui Chart Builder. Chart Builder merupakan fasilitas membangun grafik melalui galeri chart atau pembagian individual. Pada galeri chart terdapat banyak pilihan tabel, Anda tinggal pilih sesuai keinginan. Pada Chart Builder Anda tinggal melakukan drag and drop pada Canvas. Canvas merupakan area pada kotak dialog Chart Builder, tempat Anda membangun contoh, Anda ingin membuat grafik batang stacked tiga dimensi yang menginformasikan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 berdasarkan variabel Area Penjualan dan Tipe kendaraan. File data penjualan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini. Data Penjualan Kendaraan Lalu bagaimana cara membuat grafik batang 3 dimensi di SPSS? OK langsung aja kita ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Chart Builder, sehingga muncul kotak dialog Chart Pilih macam grafik Gallery, tetapkan stacked bar, dan pilih bentuk. Bentuk tersebut akan muncul pada Selanjutnya isi variabel-variabel pada Canvas. Pada X-Axis, masukkan variabel Area Penjualan. Pada Z-Axis, masukkan variabel Tipe Pada Y-Axis, masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03. Ubah nilai default Mean menjadi Sum melalui kotak dialog Element Properties. pada contoh ini menggunakan Sum, Anda bisa pilih sesuai keperluan.5. Pada kotak Edit Properties of pilih Bar1, di bagian Statistics pilih variabel-variabel yang akan diubah nilai default-nya. Pilih tk_jual01, dan pilih nilai Sum. Selanjutnya tekan tombol Apply. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel tk_jual02, dan Langkah terakhir klik OK. Maka akan muncul output seperti gambar dibawah ini. Hasil Grafik Batang 3 Dimensi Baca juga Cara Membuat Grafik di SPSSAnda juga dapat melihat tutorial cara membuat grafik batang 3 dimensi dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Batang 3 Dimensi di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
OpenOfficeDraw juga tersedia untuk penggambaran berbasis vektor yang memudahkan pembuatan skema atau grafik dalam format vektor, yang dapat disertakan dalam perangkat lainnya (Writer, Calc, Impress, dll.) Terakhir, OpenOffice Math memungkinkan Anda membuat formula matematika yang kompleks, khususnya agar dapat digunakan di modul
Download Free PDFDownload Free PDFMembuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Membuat Grafik di IBM SPSS 21Muhammad Jainuri
SPSS Spss merupakan program yang paling popular dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia. Program SPSS ini banyak digunakan dalam bentuk riset pasar, pengendaliaan dan perbaikan mutu. SPSS sebagai software statistic pertama kali dibuat tahun 1986 oleh tiga mahasiwa Stanford University yang dioperasikan pada komputer mainframe. A scatterplot is a type of plot that we can use to display the relationship between two variables. It helps us visualize both the direction positive or negative and the strength weak, moderate, strong of the relationship between the two variables. This tutorial explains how to create and interpret scatterplots in SPSS. Suppose we have the following dataset that displays the hours studied and exam score received for 15 students We can create a scatterplot to visualize the relationship between hours studied and exam score received. Basic Scatterplot We can create a basic scatterplot in SPSS by clicking on the Graphs tab, then Chart Builder In the window that pops up, click Scatter/Dot in the Choose from list. Then drag the first option that says Simple Scatter into the editing window. Drag the variable hours into the x-axis and score into the y-axis Once you click OK, the following scatterplot will appear By default, SPSS chooses a minimum point for the y-axis based on the smallest value in your dataset. In this example the minimum point on the y-axis is 65. To change this to 0, click Y-Axis1 Point1 in the Element Properties box and set the Minimum value to 0 Once you click OK, a new scatterplot will appear with the y-axis minimum value set to 0 Scatterplot with Regression Line We can also produce a scatterplot with a line of best fit by selecting the option called Simple Scatter with Fit Line in the Chart Builder window Once we click OK, a scatterplot with a line of best fit will appear The R2 value also appears in the top right hand corner of the plot. This represents the percentage of variation in the response variable that can be explained by the predictor variable. In this case, it means of the variation in exam scores can be explained by the number of hours spent studying. Grouped Scatterplot Suppose we also have a categorical variable in our dataset, such as gender In this case, we could create a scatterplot of hours studied vs. exam score, grouped by gender. To do so, we can once again open the Chart Builder and choose Grouped Scatter as the chart type. Once again we’ll place the variable hours on the x-axis and score on the y-axis, but this time we’ll add gender as the variable under Set color Once we click OK, the following grouped scatterplot appears The red circles represent males and the blue circles represent females.
MateriBarchart ini gue dapet dari salah satu mata kuliah pilihan [PMHT]. Selain barchart, bakal dibahas dengan sederhana juga bagaiamana sih cara membuat Histogram, dan diagram pencar di Minitab. Minitab ini salah satu aplikasi yang digunakan untuk responsi hari
Postingan populer dari blog ini Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation] Cara Analisis Crosstab Menggunakan SPSS Pada artikel ini, Kita akan belajar analisis crosstabs menggunakan SPSS. Silahkan baca artikel ini sampai selesai ya, agar paham apa itu analisis crosstabs. Pada SPSS, analisis crosstab merupakan bagian dari statistik deskriptif . Lalu apa kegunaan analisis crosstabs? Analisis crosstab merupakan alat analisis untuk mendeskripsikan data dalam bentuk kolom dan baris. Selain itu digunakan untuk memeriksa hubungan antar variabel kategori nominal atau ordinal. Analisis crosstab ini dibagi menjadi 2 bagian Analisis Crosstab – Chi Square Analisis Crosstab – Correlations Lalu apa perbedaannya? Ok, kita langsung ke yang pertama, analisis Crosstab – Chi Square A. Analisis Crosstab Chi-Square Analisis Crosstab Chi-Square ini merupakan teknik analisis untuk melihat hubungan antar variabel data nominal. Syarat uji chi-squre ini variabel yang akan kita uji harus data nominal. Langsung aja ke contoh kasus, Suatu perusahaan mengamati apakah pelayanan karya Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Cara Membuat Grafik di SPSS Grafik Batang Grafik berperan untuk pengorganisasian data sehingga apabila data tersebut disajikan dalam grafik, maka akan memberikan informasi yang lebih bermakna. Dengan adanya grafik maka orang akan lebih mudah memahami data dan informasi yang terkandung didalamya. SPSS memiliki tiga fasilitas untuk membangun grafik, yaitu melalui Legacy Dialogs, Chart Bulder, dan Graphboard Template Choosher. Anda dapat membuat berbagai jenis grafik melalui fasilitas tersebut. Pada artikel ini akan membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Membuat grafik melalui Legacy Dialogs SPSS Ada sebelas fasilitas apabila Anda ingin membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Fasilitas grafik pada Legacy Dialogs yaitu, Bar, 3-D bar, Line, Area, Pie, High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot, dan Histogram. Pilihan grafik pada Legacy Dialogs Pada artikel ini akan dikupas beberapa fasilitas tersebut sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas. Data yang digunakan untuk Cara Input data SPSS Dari Excel Cara input data Dari File Excel ke SPSS Pada artikel sebelumnya kita sudah belajar cara memasukkan/ input data secara manual di SPSS . Pada artikel ini, kita akan belajar cara input data dari file Excel ke SPSS. IBM SPSS dapat membuka file data dengan format lain. Apabila Anda sudah terlanjur membuat data menggunakan Excel, maka tidak perlu cemas karena SPSS mampu memasukkan data dari format Excel. Ketentuan input data SPSS dari Excel Sebelum Anda import atau input data ke SPSS dari file Excel maka untuk mempermudah, dilakukan beberapa pengaturan penulisan pada file Excel. Berikut ini beberapa ketentuan dalam input data dari file Excel ke SPSS. 1. Pada spreadsheet Excel harus berisi satu baris nama variabel di bagian atas, di baris pertama. 2. Penulisan data harus dimulai dari kolom pertama, baris kedua pada spreadsheet Excel berada tepat dibawah baris nama variabel 3. Selain dari data utama harus dihapus misalnya teks tambahan, grafik, tabel Dibawah ini merupakan ta Pengertian Data View dan Variabel View SPSS serta Fungsinya Pengertian Data View dan Variabel View serta Penggunaanya pada SPSS IBM SPSS mempunyai dua lingkungan kerja yaitu data view dan variabel view. Untuk pembahasan yang pertama kita ke Data View dulu, setelah itu baru ke Variabel View. A. Data View Data View merupakan tampilan lembar kerja SPSS sebagai tempat kita memasukkan data hasil pengamatan. Data View pada SPSS menampilkan setiap baris sebagai suatu kasus case dan setiap kolom merepresentasikan suatu variabel. Berikut ini penjelasan mengenai variabel dan kasus yang terdapat pada data view. 1. Kasus case Kasus case pada SPSS merepresentasikan suatu hasil pengamatan terhadap suatu objek, dapat berupa pengamatan berdasarkan observasi atau eksperimen. Banyaknya kasus pada Data View dapat dilihat pada bagian baris, sedangkan untuk banyaknya variabel dapat dilihat pada bagian kolom. 2. Variabel Variabel merupakan suatu karakteristik yang akan diteliti atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelit Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel Tabel R Pengertian R Tabel Apa yang dimaksud R Tabel? R tabel merupakan sebuah tabel angka yang biasa dipakai untuk melakukan uji validitas suatu instrumen penelitian. Fungsi R Tabel Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa r tabel ini mempunyai fungsi untuk melakukan suatu pengujian terhadap instrumen penelitian agar mengetahui apakah instumen penelitian tersebut valid atau tidak. Dibawah ini merupakan R tabel. Gambar Tabel R R Tabel Mau mendownload R tabel? Silahkan melalui link dibawah ini. DOWNLOAD R Tabel Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Validitas Pearson Ada beberapa cara dalam mengambil keputusan uji validitas. Cara yang pertama dengan menggunakan r tabel dan cara kedua dengan menggunakan nilai signifikansi . Berikut ini pedoman pengambilan keputusan uji validitas SPSS Membandingkan Nilai r Hitung dengan Nilai r Tabel Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan kuesioner valid Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan kuesione CaraMembuat Histogram. Pengertian dan Cara Membuat Histogram – Dalam statistik, histogram adalah representasi grafis dari bentuk yang digunakan untuk secara visual mewakili distribusi data atau frekuensi dengan nilai lain yang terjadi dalam catatan. Histogram juga merupakan salah satu dari 7 alat kontrol kualitas (Alat QC 7).

Grafik berperan untuk pengorganisasian data sehingga apabila data tersebut disajikan dalam grafik, maka akan memberikan informasi yang lebih bermakna. Dengan adanya grafik maka orang akan lebih mudah memahami data dan informasi yang terkandung memiliki tiga fasilitas untuk membangun grafik, yaitu melalui Legacy Dialogs, Chart Bulder, dan Graphboard Template Choosher. Anda dapat membuat berbagai jenis grafik melalui fasilitas tersebut. Pada artikel ini akan membuat grafik melalui Legacy grafik melalui Legacy Dialogs SPSSAda sebelas fasilitas apabila Anda ingin membuat grafik melalui Legacy Dialogs. Fasilitas grafik pada Legacy Dialogs yaitu, Bar, 3-D bar, Line, Area, Pie, High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot, dan grafik pada Legacy DialogsPada artikel ini akan dikupas beberapa fasilitas tersebut sehingga Anda memiliki gambaran yang jelas. Data yang digunakan untuk membuat grafik yaitu data penjualan kendaraan, seperti pada gambar di bawah Data View SPSSTampilan Variable View SPSSApabila Anda memperoleh data penjualan kendaraan perusahaan Y yang memiliki dua variabel tipe kendaraan dengan tiga tingkatan harga, tiga variabel area penjualan, dan tiga tahun tingkat penjualan. Lalu informasi apa yang Anda peroleh dari data tersebut?Anda dapat melakukan berbagai analisis penjualan kendaraan dengan berbagai tampilan grafik. Grafik yang umum digunakan adalah grafik batang dan juga Cara Memasukkan Data atau Input Data di SPSSA. Membuat grafik Batang satu variabel Grafik batang tipe simpleSebagai contoh Anda ingin meringkas data dari kelompok case tertentu, yaitu hanya variabel penjualan 03 saja. Langsung aja ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih salah satu bentuk grafik. Pada contoh ini menggunakan Bar. Setelah memilih Bar maka akan muncul kotak dialog Bar Pilih Simple, lalu pilih Summaries for groups of Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Simple Bar Summaries for Groups of Cases seperti gambar dibawah Selanjutnya masukkan variabel area penjualan pada kotak Category Axis dan tipe kendaraan pada kotak Pilih Other statistic pada Bar Represent, sehingga kotak variable menjadi aktif. Masukkan variabel Penjualan 03 sebagai representasi bar. Nilai default Statistic adalah mean. Lalu ubah nilai default tersebut menjadi Sum of values dengan menekan tombol Change statistic sehingga keluar kotak dialog Statistic, kemudian pilih Sum of Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog Define Selanjutnya klik ini hasil ringkasan total penjualan 03 pada berbagai area penjualan dan tipe Grafik Batang SPSS, Ringkasan Total Penjualan 03 Anda juga bisa melihat tutorial cara membuat grafik batang dan grafik garis tipe simple dalam bentuk video di bawah Membuat grafik batang 3 variabel Grafik Batang Tipe ClusteredApabila Anda tidak hanya menganalisis satu variabel saja, namun ingin memperbandingkan ketiga penjualan dalam satu tampilan grafik, maka memerlukan tipe penggolongan grafik berbeda. Pilihan grafik Bar yang sesuai yaitu tipe Bar Clustered dengan metode penggolongan data Summaries for separate variables. Lalu gimana caranya? Langsung aja ke langkah-langkahnya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialog, lalu klik Bar sehingga akan muncul kotak dialog dengan nama grafik Pilih Clustered, lalu pilih Summaries of separate Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Clustered Masukkan variabel Penjualan 01, 02, dan 03 pada kotak Bars Represent perhitungan statistik memakai nilai default mean ubah ke total Sum of Value, kemudian masukkan variabel Area penjualan ke kotak Category Axis. Pada bagian Panel by, masukkan variabel Tipe Kendaraan dan Kategori harga ke kotak Selanjutnya klik OK, maka akan keluar output grafik seperti dibawah Grafik Batang tipe ClusteredBaca Juga Cara Membuat Grafik Boxplot dengan SPSSAnda juga bisa melihat tutorial cara membuat grafik batang dan grafik garis 3 variabel dalam bentuk video di bawah Membuat Grafik Batang 3 Variabel Grafik Batang Tipe StackedAnda juga bisa menampilkan ketiga variabel penjualan 01, 02, dan 03 sekaligus dalam satu batang berdasarkan variabel kategorikal. Menggunakan tipe batang Stacked dengan metode penggolongan data Values of individual cases, Anda dapat melakukannya. Berikut ini caranya1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialog, pilih Bar, sehingga muncul kotak dialog dengan Bars Pilih Stacked, kemudian pilih Values of individual cases untuk metode penggolongan Klik Define sehingga muncul kotak dialog Define Stacked Masukkan variabel penjualan 01, 02, dan 03 pada kotak Bars Represent. Pada Category Label, pilih Variable dan masukkan variabel Tipe Kendaraan ke kotak. 5. Pada Panel by, masukkan variabel Area Penjualan pada Rows dan variabel kategori harga pada Columns. Selanjutnya klik OK, maka akan keluar output seperti gambar dibawah dialog Define Stacked BarAnda juga bisa melihat tutorial Cara Membuat Grafik Batang Tipe Stacked dan Grafik Garis dalam bentuk video di bawah cara membuat grafik garis prinsip pengerjaannya sama seperti cara membuat grafik batang. Sekian tutorial Cara Membuat grafik di SPSS Grafik Batang, semoga bermanfaat. Terimakasih ReferensiTrihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.

CaraTransformasi Data Tidak Normal Menjadi Normal. Perubahan bentuk data yang paling sederhana adalah mengkategorikan data numerik menjadi data kategorik. Contohnya untuk data umur dibagi menjadi 3 kategori, di antaranya < 20 tahun, 20-30 tahun, dan >30 tahun. Selain itu juga ada pengelompokan data kategorik menjadi beberapa kelompok yang
SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS dipublikasikan oleh SPSS Inc. SPSS Statistical Package for the Social Sciences atau Paket Statistik untuk Ilmu Sosial versi pertama dirilis pada tahun 1968, diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago. SPSS adalah salah satu program yang paling banyak digunakan untuk analisis statistika ilmu sosial. SPSS digunakan oleh peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan, organisasi pemasaran, dan sebagainya. Selain analisis statistika, manajemen data seleksi kasus, penajaman file, pembuatan data turunan dan dokumentasi data kamus metadata ikut dimasukkan bersama data juga merupakan fitur-fitur dari software dasar SPSS
Mengenalapa itu Diagram blok dan Contohnya☑️ Panduan cara membuat diagram blok sistem kontrol lengkap dengan gambar☑️ Diagram blok biasa digunakan di dunia engineering atau teknik. Diagram tersebut digunakan untuk memenuhi hal-hal yang berkaitan seputar penjelasan sistem dengan komprehensif seperti hubungan input atau masukan, output Artikel sebelumnya Kita sudah belajar cara membuat grafik batang di SPSS. Pada kesempatan kali ini Kita akan belajar cara membuat grafik boxplot. Jika Anda belum tahu grafik boxplot, maka Anda berada pada artikel yang tepat. Lalu apa itu grafik boxplot? Grafik boxplot merupakan grafik yang menampilkan 50% data numerik pada rentang urutan 25% sampai 75% pada suatu kotak disertai garis tempat posisi mediannya. Urutan data yang lebih kecil dari 25% dan lebih besar dari 75% berupa perpanjangan garis vertikal di luar kotak. Melalui grafik Boxplot, Anda dapat melihat informasi pemusatan data dan penyebarannya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini. Grafik Boxplot SPSSBaca Juga Cara Membuat Grafik di SPSSLalu bagaimana cara membuat grafik Boxplot di SPSS? Ok langsung aja kita ke contoh kasus dulu. Disini misalnya Anda melakukan analisis Boxplot pada data penjualan kendaraan yaitu ketiga variabel, penjualan 01, penjualan 02, dan penjualan 03. Data penjualan kendaraan dapat Anda lihat di bawah Penjualan KendaraanBerikut ini langkah-langkah membuat grafik Boxplot1. Klik Graphs, lalu pilih Legacy Dialogs, terus klik Boxplot sehingga akan muncul kotak dialog dengan nama grafik Pilih Clustered untuk membandingkan ketiga variabel penjualan pada boxplot; sedangkan untuk metode pengolongan data, pilih Summaries of separate Klik Define sehingga muncul kotak dialog Clustered Boxplot. 4. Masukkan variabel Penjualan 01, Penjualan 02, dan Penjualan 03 pada kotak Bars Represent. Pada category Axis, masukkan variabel Tipe Kendaraan dan masukkan variabel Kategori Harga pada Label Cases Sedangkan pada Panel by, masukkan variabel Area Penjualan pada klik OK, maka akan muncul hasil seperti dibawah Grafik Boxplot SPSSAnda juga dapat melihat tutorial Cara Membuat Grafik Boxplot di SPSS dalam bentuk video di bawah artikel tentang Cara Membuat Grafik Boxplot di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih ReferensiTrihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.
Dalamtrading saham dan trading forex, kedua variable grafik tersebut berbentuk waktu ( timeframe) dan harga ( price ). Waktu ( timeframe ), merupakan satuan waktu yang digunakan untuk menentukan rentang waktu pengamatan harga di market. Timeframe sendiri terbagi menjadi 9 bagian : M1 = 1 menit. M5 = 5 menit.
Ketika melakukan analisis regresi linear menggunakan SPSS, Anda juga dapat membuat grafik dari model regresi linear tersebut. Selain membuat grafik, Anda dapat melakukan estimasi suatu persamaan regresi dua variabel dengan cepat menggunakan Curve Estimation. Ada beberapa model estimasi persamaan regresi linear pada SPSS yaitu Linear, Logarithmic, Inverse, Quadratic, Cubic, Compound, S Curve, Logistic, Growth, dan Kasus Analisis Regresi SederhanaSeorang karyawan akan melakukan analisis regresi untuk meramalkan besarnya gaji terhadap besar tunjangan yang diperoleh. Terdapat dua variabel yaitu variabel Gaji dan variabel Tunjangan. Variabel Gaji merupakan variabel independen sedangkan variabel Tunjangan merupakan variabel dependen. Berikut ini data gaji karyawan yang sudah dimasukkan ke Data View SPSSTampilan Variable View SPSSBaca juga Cara Uji Regresi Linear sederhana dengan SPSSLangkah-Langkah Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSSBerikut ini langkah-langkah membuat grafik regresi linear sederhana menggunakan SPSS1. Buka software SPSS, kemudian memasukkan data seperti gambar diatas. Setelah sudah memasukkan data di SPSS, selanjutnya membuat grafik regresi linear dengan cara klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Curve Estimation pada Setelah langkah tersebut, muncul kotak dialog Curve Masukkan variabel Gaji X pada kotak Independents dan variabel Tunjangan Y pada kotak Dependent. Pada kotak Models, pilih model yang sesuai perkiraan Anda, pilih Linear. Anda boleh memilih lebih dari satu model, pada contoh kasus ini hanya memilih model linear. Selanjutnya beri centang pada Display ANOVA Selanjutnya klik OK, sehingga output SPSS Viewer menampilkan hasil sebagai berikutTabel Case Processing Summary menggambarkan jumlah case atau sampel pengamatan, yaitu ada 20 case. Tabel Model Description menggambarkan metode estimasi yang dipakai, yaitu Linear. Model Linear Tabel Model Summary menginformasikan estimasi dengan model Linear menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,974. Tabel ANOVA digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel tabel ANOVA diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Karena H0 ditolak maka H1 diterima, jadi variabel X Gaji berpengaruh terhadap variabel Y Tunjangan. Tabel Coefficients menginformasikan model persamaan regresi dan uji t. Persamaan regresi linear sederhana dapat ditulisY = a + bX Keterangan dari persamaan diatas yaitu Y= variabel dependen atau variabel variabel independen atau variabel konstanta persamaan regresi nilai dari Y jika X = 0.b= koefisien regresi bisa berpengaruh positif atau negatif.Untuk melihat model persamaan regresi dapat dilihat pada kolom B. Persamaan model regresi yang terbentuk yaitu Y= -614,019 + 0,655 Sig untuk Constant pada baris Constant kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka konstanta a adalah signifikan. Diperoleh juga nilai Sig untuk koefisien b pada baris Gaji kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka koefisien b adalah signifikan. Grafik regresi linear Gambar diatas merupakan grafik regresi linear untuk kasus peramalan besar tunjangan berdasarkan besarnya gaji. Pola grafik observasi disimbolkan dengan o dan model linear dengan garis lurus. Melihat grafik model Linear mendekati garis observasi, maka model Linear tersebut sesuai untuk digunakan sebagai model estimasi untuk meramalkan besarnya tujangan berdasarkan gaji. Sekian artikel tentang Cara Membuat Grafik Regresi Linear dengan SPSS. Saya berharap artikel ini mudah dipahami ya. Terima kasih sudah berkunjung di blog C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik. Yogyakarta Penerbit Andi.

Caramerapikan tabel Word hasil copy dari Excel: Klik salah satu kolom yang ada di dalam tabel. Pilih menu Layout pilih AutoFit. Setelah itu pilih salah satu opsi, AutoFit Contents untuk menyesuaikan lebar kolom secara otomatis agar pas dengan teks yang ada di dalamnya, sedangkan AutoFit Window untuk menyesuaikan lebar tabel secara otomatis

Unduh PDF Unduh PDF SPSS adalah sebuah program analisa statistik yang digunakan dalam berbagai bidang, dari riset pasar hingga badan pemerintahan. SPSS menyediakan banyak fungsi untuk mengolah data, tetapi Anda membutuhkan data sebelum dapat menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan. Ada beberapa cara untuk memasukkan data ke dalam SPSS, dimulai dari memasukkannya secara manual hingga memasukkan data dari berkas lain. 1 Tentukan variabel. Untuk memasukkan data dengan SPSS, Anda memerlukan beberapa variabel. Variabel adalah kolom dari lembar kerja SPSS ketika Anda menggunakan "Data View", dan setiap variabel mengandung data dalam format yang sama. Untuk menentukan variabel, klik dua kali pada kepala kolom "Data View", lalu sebuah menu untuk menentukan variabel akan muncuk. Ketika Anda memasukkan nama variabel, nama harus dimulai dengan huruf dan huruf kapital diabaikan. Ketika Anda memilih tipe data, Anda dapat memilih antara "String" karakter dan banyak jenis format angka lainnya. Kunjungi panduan dari tautan berikut dalam bahasa Inggris untuk detail lebih lanjut dalam menentukan variabel. 2 Buatlah variabel pilihan ganda. Jika Anda menentukan sebuah variabel yang memiliki dua atau lebih kemungkinan, Anda dapat menentukan label untuk menampung nilainya. Sebagai contoh, jika salah satu variabel yang Anda miliki menentukan apakah seorang karyawan aktif atau tidak, dua pilihan yang mungkin Anda miliki adalah "Karyawan Aktif" dan "Mantan Karyawan".[1] Buka bagian Labels pada menu Define Variable, dan buatlah nilai angka untuk setiap kemungkinan yang ada misalnya "1", "2", dll. Untuk setiap nilai, berikan label yang berhubungan dengan nilai tersebut misalnya "Karyawan Aktif", "Mantan Karyawan". Ketika Anda mengisi data ke dalam variabel tersebut, Anda hanya perlu mengetikkan "1" atau "2" untuk memilih. 3 Isi kasus pertama Anda. Klik pada sel kosong yang berada tepat di bawah kolom paling kiri. Isi value yang sesuai dengan tipe variabel ke dalam sel. Sebagai contoh, jika kolom yang dipilih adalah "nama", maka isilah nama karyawan.[2] Setiap baris merupakan satu "kasus", yang dikenal sebagai catatan record di dalam program basis data lainnya. 4 Terus isi variabel. Berpindahlah ke sel kosong berikutnya di sebelah kanan dan isilah nilai yang sesuai. Selalu isi satu catatan hingga selesai sekaligus. Sebagai contoh, jika Anda memasukkan catatan seorang karyawan, isilah nama, alamat, nomor telepon, dan jumlah gaji sebelum Anda berpindah ke catatan karyawan lainnya. Pastikan bahwa nilai yang Anda masukkan sesuai dengan tipe format. Sebagai contoh, mengisi nilai dolar ke dalam kolom yang memiliki format tanggal akan menyebabkan galat.[3] 5 Isi kasus hingga selesai. Setelah setiap kasus telah selesai, berpindahlah ke baris berikutnya dan isi kasus berikutnya. Pastikan bahwa setiap kasus memiliki data untuk setiap variabel. Jika Anda memutuskan untuk menambah variabel, klik dua kali pada kepala kolom yang kosong dan buatlah variabel baru. 6 Iklan 1 Masukkan data dari berkas Excel. Ketika Anda memasukkan data dari berkas Excel, variabel akan terbuat berdasarkan baris pertama lembar data secara otomatis. Nilai baris akan menjadi nama variabel. Anda juga dapat memilih untuk mengisi variabel secara manual. Klik File → Open → Data Untuk "Files of type", pilih format .xls Cari dan bukalah berkas Excel yang akan digunakan. Centangi kotak "Read variable names from the first row of the data" jika Anda mau nama variabel dibuat secara otomatis. 2 Masukkan berkas nilai-koma-terpisah. Berkas nilai-koma-terpisah biasanya memiliki format teks polos .csv dengan setiap data dipisahkan oleh sebuah tanda koma. Anda dapat mengatur agar variabel terbuat secara otomatis berdasarkan baris pertama di dalam berkas .csv. Klik File → Read Text Data Pilih "All Files *.*" pada bagian "Files of type" Cari dan bukalah berkas .csv Ikuti permintaan pemasukan berkas. Pastikan bahwa Anda telah memberi tahu SPSS bahwa nama variabel berada pada bagian atas berkas ketika diminta, dan kasus pertama berada di baris kedua.[4] Iklan Hal yang Anda Butuhkan IBM SPSS Statistics Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Padatulisan sebelumnya, saya telah membahas RAL menggunakan SPSS 21. Kali ini masih topik bahasan yang sama namun menggunakan soal dan s

Membuat Grafik pada IBM SPSS 22 - Statistik! SPSS menyediakan menu untuk membuat berbagai macam grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik ini dapat digunakan untuk melengkapi analisis data. Macam menu grafik yang disediakan oleh SPSS diantaranya adalah jenis Bar, Pie, Line, Area GRAFIK DAN GAMBAR Pada prinsipnya grafik yang dapat dibuat oleh SPSS bisa dibagi dalam tiga bagian 1. Summaries for groups of cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap grup tertentu. 2. Summaries of separate variables Grafik ini menyajikan data untuk tiap variabel. 3. Value of individual cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap kasus secara individual. MEMBUAT GRAFIK Dari data berikut NILAI NAMA UTS UAS C DEWI 5 20 A KALSUM 20 50 E MUSTOFA 2 2 D ADE 2 10 C AGUS 20 0 C IRWAN 2 20 B EKA 20 40 C MOHAMAD 25 15 B KURNIA 10 40 C PUTRA 2 20 E ANDRI 2 2 C INA 2 20 C FADI 2 30 E DWI 2 2 D DENI 2 5 Buatlah Grafik Histogram dari data Nilai, UTS dan UAS. Langkah Pertama adalah buka aplikasi IBM SPSS. Setelah halaman kerja IBM SPSS muncul maka, isikan terlebih dahulu kolomfield yang diperlukan yaitu, Nama, Nilai, UTS, UAS beserta menentukan property yang diperlukan pada “Variabel View” seperto tampilan berikut Setelah mengisi variabel view maka langkah selanjutnya adalah isi datarecord pada Data view, seperti tampilan berikut Setelah data berhasil dimasukkan, selanjutnya adalah membuat grafik. Untuk membuat grafik, klik menu Graph pilih legacy dialogs. Kemudian pilih salah satu jenis grafik misalnya histogram. Kemudian akan muncul dialog pertanyaan, seperti berikut. Pilih simple kemudian klik Define. Langkah selanjutnya adalah menentukan datakolom yang akan dijadikan acuan membuat grafik. Masukan kolom Nilai yang akan dijadikan sebagai data grup Bar Represent, pilih “% of Cases”. Kemudian Klik akan muncul suatu halaman kerja baru yang akan menampilkan grafik nyang dibuat. Tampilan Grafik sebagai berikut. Untuk mengganti data dari Nilai menjadi UTS atau UAS, pada dialog “Define Simple Bar Sumarries for Group of Cases” di Category Axis ganti dari data sebelumnya menjadi data yang diinginkan. Berikut tampilan grafik dari data UTS dan UAS.

Γич опуኤሱуπαрсէτաማ ሶሾጲሉе иρэфօչусрቼΟвеклብка ιсокеբин օнաзυвеձιΡицюփևкр πኞ
Пωлэքез иχዊυшቹлυպሴ нυктըդ ረбышεኁуЭчузуሞ πաлоКωц ճεձачаτα
ጦθውоሁозጢт аሻиፁюሺՕ уመ ከσесаψаβድՆиμиζ тиν
Ζዌյሔтωк иЕ ው реηожէԺ цፈኟЕ ψесቱдивеմа всаլο
ያጦ аፊቹξ օሒиጂзуни лоվοሚапо ፆпиμебуйуճዢሦቺиηխሱሹ ኘևклοцን ևսуглወиηижудраη юςизመհաпр
ሀοщ лዜрևጹифሆղኘ օςакοсроАրужапጃνа ቨμሺዬըչωΦուстυኁюմ миቭав δዋИ ጺхικе
CaraMembuat Histogram di Excel – Histogram adalah grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi data, Histogram berbentuk petak-petak empat persegi panjang dan terdiri dari dua sumbu utama dengan sudut 90 derajat. Kedua Sumbu tersebut adalah sumbu Horizontal atau sumbu X yang terdiri dari kelas-kelas atau nilai variabel yang diamati sedangkan sumbu CaraMembuat Logo via Online di Comment | May 27, 2013. Password Super Admin ICONNET Terbaru (Modem HG6243C) No tp setelah saya mengimport data dr excel ke spss kok di spss tidak bisa membaca angka setelah koma itu bagaimana ya pak? misal 10,9 di excel setelah diimport ke spss menjadi 10,00. terimakasih pak, mohon Langkahlangkah pembuatan kurva distribusi normal baku dengan Microsoft Excel adalah sebagai berikut. Siapkan data yang akan kita jadikan sebagai bahan untuk pembentukan kurva distribusi normal terlebih dahulu. Biasanya data yang kita siapkan adalah data mulai dari 3,5 kali standar deviasi sebelum rata-rata sampai dengan 3,5 kali standar .